Senin, 18 Mei 2009

Lukisan Raksasa The Master

Wiku Pulangasih, seorang pelukis yang juga berprofesi sebagai seorang online magician kali ini membuat sebuah proyek yang menggabungkan antara dunia seni dan dunia magic. Sebagai seorang pelukis, Wiku pernah dijuluki sebagai "Pelukis Cilik Ajaib" karena telah berpameran lukisan sejak usia 2 tahun. Lukisan-lukisannya yang bergaya kontemporer telah berpuluh-puluh kali dipamerkan di dalam dan luar negeri, di antaranya di Jogja, Solo, Semarang, New york, Kyoto, Beijing, Vienna, Bucharest, dan kota-kota lainnya.
Dalam proyeknya kali ini, Wiku mencoba membuat lukisan raksasa tiga master magician Indonesia; Deddy Corbuzier, Romi Rafael, dan Joe Sandy. Apa yang melatarbelakangi pembuatan lukisan ini? Simak wawancara antara Pusat Pondok Budaya Yogyakarta (PPBY) dan Wiku Pulangasih (WP) berikut ini :

PPBY : Sebenarnya apa yang melatarbelakangi pembuatan lukisan Deddy Corbuzier, Romi Rafael, dan Joe Sandy ini?
WP : Sebagai seorang seniman dan magician, saya merasa Deddy Corbuzier, Romi Rafael, dan Joe Sandy telah berhasil mengangkat derajat suatu magic show di kalangan masyarakat Indonesia. Animo dan apresiasi masyarakat Indonesia terhadap dunia magic meningkat sangat drastis sejak adanya acara "The Master" di RCTI, dan itu tentunya tak lepas dari kerja keras seorang Deddy Corbuzier, Romi Rafael, dan Joe Sandy. Saya ingin memberi aplaus semeriah-meriahnya dan apresasi setinggi-tingginya pada mereka bertiga, dan hal itu saya lakukan dengan cara mengabadikan mereka ke dalam sebuah lukisan berukuran 2 meter x 3 meter.


The Master (Artwork in Progress)- Wiku Pulangasih- 200 cm x 300 cm- Acrylic on Canvas- 2009

PPBY : Ada yang istimewa dari lukisan ini?
WP : Saya melukiskan sosok Deddy, Romi, dan Joe tidak secara harfiah ataupun benar-benar mirip dengan sosok aslinya. Saya mencoba menggunakan "simbolisme" yang merepresentasikan sosok tiga master Indonesia tersebut bila sudah berada di atas panggung. Deformasi karakter Deddy, Romi, dan Joe sudah saya buat, dan silakan masyarakat menerjemahkan dan mengartikan sendiri simbolisme yang saya buat dalam lukisan tersebut.

PPBY : Selain dikenal sebagai seorang pelukis, anda juga dikenal sebagai "online magician". Adakah unsur "magic" dalam lukisan yang anda buat ini?
WP : Tentu saja. Kali ini saya akan mencoba membuat lukisan ini menjadi semacam "puzzle" yang memiliki arti-arti tersendiri apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda. Intinya, akan banyak pesan tersembunyi di lukisan ini yang hanya dapat ditangkap oleh orang-orang dengan kekuatan pikiran yang luar biasa. Terus terang, saya terinspirasi oleh Leonardo Da Vinci yang telah membuat begitu banyak pesan tersembunyi dalam lukisannya yang berjudul "The Last Supper" (dijelaskan dalam buku "Da Vinci Code"-Red).

PPBY : Ada kesulitan atau tantangan yang anda dapat dalam mengerjakan lukisan ini?
WP : Mengerjakan lukisan sebesar ini tentunya memerlukan energi dan konsentrasi yang tidak sedikit. Ditambah lagi saya harus memikirkan bagaimana cara menyisipkan "pesan-pesan tersembunyi" tanpa merusak nilai estetika lukisan tersebut. Selain itu, saya harus menyelesaikan lukisan ini sebelum akhir Mei, karena saya sudah harus berada di India pada bulan Juni 2009 untuk belajar Computer Science, Fine Arts, dan Magic. Semua itu saya lakukan karena saya ingin menggabungkan ketiga aspek yang berbeda ke dalam suatu wadah, dan nantinya pasti akan sangat menarik untuk ditampilkan.

PPBY : Baiklah, semoga sukses dengan lukisannya!
WP : Terimakasih!

Lukisan "The Master" karya Wiku Pulangasih yang masih dalam proses pengerjaan ini dapat anda lihat di studio Wiku, "GALERI RUANG TAMU", Jalan Lowanu Gang Dahlia UH VI no. 686D Sorosutan, Yogyakarta, HP +62818268561. Seperti apakah lukisan ini nantinya? Kita tunggu saja! (Artikel ditulis oleh PUSAT PONDOK BUDAYA YOGYAKARTA, wadah budaya seniman Jogja, 17 Mei 2009)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;