Jumat, 10 Desember 2010

Lie to Me

Trik ini disubmit oleh Soesanto Tjiaman, peserta the Battle of Wikumagic October 2010 kategori First Division


LIE TO ME

Deskripsi : Anda seolah-olah mempunyai kemampuan untuk mendeteksi kebohongan seseorang. Trik mentalism ini saya kembangkan dari Master Deddy Corbuzier.


                                                      
                                        

Persiapan : Sesuai dengan tema “Magic Anywhere, Anytime”, maka tidak ada property  yang perlu disiapkan untuk sulap ini.

Presentasi :
Pertama-tama mulailah pertunjukan Anda dengan sedikit presentasi.

Sebelum saya mulai, saya ingin menanyakan sesuatu hal kepada kalian semua. Apakah disini ada orang yang tidak pernah dibohongi sampai sekarang?, silakan tunjuk tangan..

Satu hal pasti yang akan kita dapatkan adalah tidak ada orang yang tunjuk tangan.

Kelihatannya semuanya sudah pernah dibohongi dan apakah dibohongi itu menyenangkan?”

Pasti semua audience akan menjawab “Tidak” ataupun hanya geleng-geleng kepala.

Tidak enak ya dibohongi, yang enak adalah sebelum dibohongi kita sudah tahu sehingga ketika kita hendak dibohongi, kita dengan segera dapat membongkar rahasianya, benar tidak saudara-saudara?..
Sayangnya kebanyakan dari kita tidak bisa seperti itu.

Nah, mau percaya tidak percaya, sebenarnya waktu seseorang berbohong akan kelihatan lewat caranya berbicara, mimik wajahnya, geraknya, matanya, dsb.
Mungkin cara ini memang tidak dapat memberikan tingkat kepastian yang 100%, tapi bagaimanapun dapat membuat kita lebih waspada dan berpikir 2x untuk mempercayai perkataan seseorang.

Nah sekarang saya akan menunjukan caranya.


Prosedur :
1. Panggilah 2 penonton untuk bermain bersama Anda, sebut saja Si A dan Si B.

2. Kemudian persilakan mereka untuk memilih satu dari 2 sifat yang Anda sediakan, Sifat Jujur dan Sifat Pembohong.
Mereka boleh memilih sifat yang sama, boleh juga memilih sifat yang berbeda.
Satu hal yang perlu diingat adalah mereka harus menjawab pertanyaan yang nanti akan Anda tanyakan sesuai dengan sifat yang mereka ambil.
Misalnya jika dia memilih Sifat Jujur maka dia harus menjawab dengan jujur juga nantinya.
Nah, penonton memilih sifat apa tidak perlu diberitahukan kepada Anda, tapi Si A harus mengetahui sifat Si B dan begitu juga sebaliknya.

3. Lalu berikanlah sebuah cincin atau apapun yang Anda pinjam dari orang lain untuk disimpan oleh salah satu dari mereka berdua nantinya.

4. Kemudian baliklah ke belakang untuk memberikan kesempatan kepada mereka agar dapat saling mengetahui sifat apa yang dipilih oleh masing-masing dan memutuskan siapa yang akan menyimpan cincin tersebut secara tertutup.

5. Kembalilah ke posisi semula dan berikan satu pertanyaan untuk masing-masing mereka berdua.

Sekarang saya mulai dari kamu (A), Apakah kalian berdua memilih sifat yang sama?”..

Si A menjawab, “Iya, sama.”

Selanjutnya kamu (B), Apakah kamu yang mengambil cincinnya?”..

Si B menjawab, “Tidak, bukan saya yang mengambilnya.”

Anda memperhatikan muka mereka berdua secara bergantian dan akhirnya dengan tersenyum Anda mengatakan..

“Ya, ya, saya tahu kamu (B) tidak berbohong.”

Kemudian Anda menyodorkan tangan kepada Si A dan mengatakan..

“Mana cincinnya?”..

Maka Si A dengan wajah penuh tanda tanya pasti akan mengeluarkan cincin yang dia simpan tadi.

Kira-kira begini rahasianya..

Secret :
Trik ini sebenarnya tidak serumit yang saya paparkan sebelumnya di presentasi, tentang bagaimana caranya mendeteksi kebohongan seseorang. Trik ini tidak lain tidak bukan hanyalah menggunakan logika matematika.
Dari setiap jawaban yang diberikan penonton, kita sebenarnya sudah dapat menarik kesimpulan.
Silahkan perhatikan tabel dibawah.



Contoh :
Si A memilih Sifat Jujur  dan
Si B memilih Sifat Pembohong
Melalui proses perundingan, Si B yang menyimpan cincinnya.

Dari pertanyaan pertama yang berbunyi, “Sekarang saya mulai dari kamu (A), Apakah kalian berdua memilih sifat yang sama?”..

Maka Si A akan menjawab, “Tidak sama”.
Melalui jawaban tersebut kita sudah dapat mengambil kesimpulan bahwa orang selanjutnya (B) memilih Sifat Pembohong

Selanjutnya kita tinggal memberikan pertanyaan kedua yang berbunyi, “Selanjutnya kamu (B), Apakah kamu yang mengambil cincinnya?”..

Maka Si B akan menjawab, “Tidak, bukan saya yang mengambilnya.”
Karena Si B memilih Sifat Pembohong maka sudah jelas jawabannya akan berkebalikan dengan fakta alias bohong.
Kesimpulan akhirnya Si B lah yang mengambil cincinnya.

Note :
Alangkah baiknya sebelum Anda mengambil cincinnya, Anda terlebih dahulu berinteraksi dengan orang yang menyimpan cincinnya seperti yang saya lakukan diatas agar hasilnya lebih menarik.

My Profile :



Nama lengkap                : Soesanto Tjiaman
Tempat, tanggal lahir     : Medan, 22 September 1992
Aliran                             : All Rounder
E-mail                             : soesanto_tjiaman@yahoo.com     

“Magician is just an ordinary person who learned something extraordinary.”

0 komentar:

Posting Komentar

 
;