Rabu, 12 Mei 2010

Sulap: Keluarga, Persahabatan, Perjuangan, dan Cinta

Artikel ini disubmit oleh Fransisca Adis Religitia dalam rangka Wikumagic Special Event, "Magic and My Life". Anda juga bisa mengirimkan cerita seputar pengalaman anda di dunia magic ke blog Wikumagic. Keterangan lebih lanjut, klik link INI.


Namaku, Fransisca Adis. Panggil saja Adis. Aku hanya ingin share tentang pengalamanku di dunia magic. (Sekalian ikut Wiku Magic Special Event: Magic and My Life :p)

Bermula dari saat aku kelas 6 SD. Aku yang masih kecil tertarik dengan indahnya permainan sulap yang ku lihat di televisi. Saat itu aku menonton acara “Memang Sulap Memang Sihir”. Aku benar-benar terpesona dengan permainan para magician di sana, dan aku sangat memfavoritkan Oge Arthemus dan Faro.



Selama masa itu sampai umurku beranjak 12 tahun aku hanya bisa melihat dan menikmati sulap. Sampai seorang sahabatku berkata padaku, “Dis, coba deh belajar sulap. Emang kamu nggak kepengen kayak Oge Arthemus?”

Kata-kata temanku membuatku termotivasi. Tahun itu, keluar buku yang di tulis oleh Deddy Corbuzier yang berjudul “Book of Magic”. Buku itu menjadi pedomanku untuk belajar sulap dan mulai memasuki dunia sulap.

Sayangnya, ibuku menentang hobiku ini. Alasannya adalah karena dalam waktu dekat aku akan menghadapi ujian nasional. Aku sudah berkata berulang kali, bahwa aku bisa menyeimbangkan antara sulap dan sekolahku. Tapi ibuku tak mau mengerti. Sampai akhirnya aku terpaksa meninggalkan sulap untuk sekolahku. Tapi aku berjanji, aku akan kembali lagi.

Lulus ujian nasional, berganti seragam dari putih-biru menjadi putih abu-abu. Aku pindah ke kota kelahiranku di Jogja. Dan aku berharap, di Jogja ini aku dapat memulai lagi dari awal hobi sulap yang lama ku tinggalkan. Dan ternyata, doaku terkabul! Saat aku jalan-jalan di Malioboro Mall, aku melihat konter sulap Ben’s Magic di sana.

Aku tertarik, dan aku berkunjung ke konter itu. Penjaga konter itu ramah. Salah satunya mirip Demian Aditya (hehe). Dia memainkan beberapa trik sulap di depanku. Aku pun tertarik dan beli satu alat di sana. Aku ingat, waktu itu aku beli Svengali Card…

Beberapa bulan berlalu dan aku tak bertemu lagi dengan orang-orang dari Ben’s Magic. Tapi aku berharap terus agar aku bisa bertemu dengan mereka lagi.

Di sekolah baru ku di Jogja (SMA Stella Duce 2) aku mengenalkan image ku sebagai orang yang menyukai sulap. Karena tinggal di asrama, aku sering memperlihatkan kemampuanku yang masih minim di depan teman-teman asrama. Kadang ada saja teman yang ‘mengacak-acak’ trik ku. Tapi buatku ga masalah, karena itu semua adalah latihan untukku.

Saat libur Lebaran, aku beruntung. Aku bertemu dengan orang-orang Ben’s Magic di Galeria mall. Saat itu juga, aku berniat untuk dekat dengan mereka, supaya aku bisa mengembangkan hobiku ini.

Saat itu, aku mulai mengenal mereka satu per satu. Kak Chiro, Mas Lilik, Pak Ben, Mas Tedhy, Kak Ugram, dan Mas Baron. Aku sering main ke konter yang ada di Galeria Mall. Di sana aku melihat mereka bermain, dan aku bersyukur karena kadang-kadang hanya dengan melihat mereka bermain berkali-kali aku bisa tahu cara dan trik yang mereka mainkan.

Di antara mereka semua, aku paling dekat dengan Mas Tedhy dan Mas Baron. Mereka berdua welcome banget sama aku. Kadang kalau ada waktu senggang mereka mengajariku banyak hal. Apa lagi Mas Baron, saat konter sepi, dia sering banget ‘nge-lecture’ aku. (bahasanya Mas Baron tuh, nge-lecture. Haha)

Aku memang nggak bisa memberi apa-apa sebagai imbalan. Jadi aku hanya bisa membantu mereka di konter walaupun aku hanya bisa membantu sedikit. Tapi aku senang, karena bila bersama mereka, aku seperti bersama keluarga… Mas Tedhy dan Mas Baron sperti kakakku..

Perjalanan dengan teman-teman Ben’s Magic mempertemukan aku dengan seorang lelaki bernama Aan. Yah, dialah laki-laki yang buatku jatuh cinta. Aku jadi sering pergi ke Malioboro Mall untuk bertemu dengan dia, belajar dengan dia dan mengenal dia lebih jauh. Tapi sayang, dia malah tertarik dengan sahabatku (T___T)

Depresi karena cinta membuat aku nggak konsen latihan. Apa lagi saat itu aku sedang mencoba belajar flourish. Tapi seorang teman bernama Bagas terus menyemangati aku. Yah, dan semangat itu bisa buatku berdiri lagi, dan bermain lagi dengan baik di dunia sulap…

Memang sampai sekarang aku belum bisa di bilang jago. Tapi aku bersama teman-teman pesulap yang ada di jogja ini akan terus berkembang, dan suatu saat nanti pantas untuk di sejajarkan dengan Mas Tedhy dkk… Karena aku berniat untuk terus ada di dunia sulap, Karena sulap mempertemukanku dengan mereka: keluarga, sahabat, dan cinta, serta buatku mengerti apa arti perjuangan… :D





Biodata singkat:
Nama : Fransisca Adis Religita
Panggilan : Adis, Sisca, Mbul”, Painem… apa lagi ya?
TTL : Yogyakarta, 6 Oktober 1994
e-mail : fransisca_cardician@yahoo.com
Jika anda menyukai trik ini, mohon kunjungi link sponsor di bawah untuk mendukung kelangsungan blog Wikumagic

0 komentar:

Posting Komentar

 
;