Kamis, 24 Maret 2011

My Life, My Love, and My Magic

Cerita ini disubmit oleh Raihan Nabil Zakiy untuk Wikumagic Magic and My Life Part 2.  Sebuah cerita yang mengingatkan kita pada tujuan utama sulap :  untuk menghibur penonton.  Cerita ini menunjukkan bahwa sulap yang ditujukan untuk menyenangkan hati orang lain akan jauh lebih bermanfaat daripada jika hanya digunakan untuk pamer skill atau menarik perhatian.  Jadi, gunakanlah kemampuan magic anda untuk menghibur sebanyak mungkin orang yang bisa anda hibur.

My Life, My Love, and My Magic

Sulap. Belum sampai setahun aku mengenalnya. Dulu, sulap dari pikiranku adalah sesuatu yang haya dilakukan orang – orang aneh dan bertujuan untuk membodohi orang aneh lainnya.

Namun tidak sejak hari itu. Aku masih ingat persis, Rabu, 4 agustus 2010. Siang itu saya mencari makan ke sebuah warung pangsit di dekat sekolah saya. Saya heran karena biasanya warung itu sangat ramai dan harus mengantri, namun siang itu hanya ada 4 orang pembeli disana. Sepasang orang yang sudah cukup tua, mungkin 50 tahunan, seorang mas - mas mahasiswa ( saya tau soalnya mas itu pakai jas almamater), dan seorang lagi seorang lagi mbak - mbak mungkin berumur 24 tahun. Wanita itu duduk di pojokan, sambil menangis.

Karena tidak usah mengantri, tanpa menuggu lama pangsitku langsung diantar oleh pelayan warung itu. saya pun mulai makan. Walaupun merasa sekikit aneh saat melihat wanita yang di pojokan itu, saya tidak melakukan apa – apa. Namun tidak demikian dengan mas mahasiswa yang duduk di dekat saya itu. mungkin dia merasa iba dengan wanita itu, dan mendatanginya sambil membawa sekotak kartu. Saya pun mencuri dengar pembicaraan mereka.

“Hai mbak. Kenapa kok nangis mbak? Makanannnya tidak dimakan? Apa mau saya bantu makan? Hehehe….” Tampaknya mas itu mengajak bercanda si mbak untuk menghentikan tangisnya. Namun usaha ma situ sia – sia karena si mbak tidak merespon sama sekali, bahkan tidak menoleh ke mas itu.
“mbak… boleh minta perhatiannya sebentar?” Tanya ma situ dengan ekspresi mulai sebel karena kelakuan si mbak.

“Apa sih mas? Mas mau menghibur saya? Udahlah mas, gak akan bisa. Aku terlalu sedih untuk dihibur.”(memang kelihatannya begitu) Jawab si mabk dengan ketusnya.

“o, tidak bisa. Selama ini aku jarang gagal menghibur orang, lho mbak..” (wah, mas ini sombong sekali)
“kalo gitu silahkan coba, mas.” Si mbak mulai memperhatikan si mas.

Kemudian si mas bermain – main dengan kartunya. Ia menampilkan sebuah rangkaian sulap (yang akhir – ini baru saya tahu kalo itu namanya ‘routine’). Tidak sampai sepuluh menit si mas memainkan sulapnya, namun efek dari sulap itu sudah terlihat sangat jelas. Siapa yang menyadari kalau si mbak itu sepuluh menit tadi menangis tersedu – sedu, terlihat sangat sedih, namun sekarang sudah senyum sumringah sambil sekali- sekali tertawa karena aksi sulap si mas. Si mas telah sukses dalam menghibur si mbak.

Lalu aku membayar pangsitku dan pergi begitu saja.Sisa hari itu kuhabiskan dengan memikirkan kejadian itu.(Maaf, sedari tadi saya menyebut mereka dengan ‘si mas’ dan ‘si mbak’, karena sampai sekarang saya belum tahu siapa nama mareka). Aku berpikir,kalau aku bisa sedikit saja sulap seperti tadi, betapa mudahnya menghibur orang. Mulai saat itu lah saya tertarik (dan mulai ke tahap maniak) pada sulap.

Hari – hari setelah itu saya habiskan dengan kartu – kartu. Awalnya saya membeli deck kartu permainan biasa seharga 3500 rupiah. Namun setelah dipakai dua hari langsung rusak, terlalu seret. Kemudian aku jadi pingin beli deck kartu yang lebih bagus. Seminggu kemudian saya nekat membeli deck kartu standard produksi Bicycle seharga 50.000… (padahal saya seorang anak kost, yang masih sekolah di MTs, dengan uang saku seminggu 80.000, itu sudah termasuk makan, pulsa, tugas, dll) .

Namun kenekatanku itu tidak sia – sia. Sekarang aku sudah mulai mendapaktan prestasi yang cukup membanggakan bagiku di dunia sulap. Aku sudah pernah menghibur satu keluarga yang mempunyai anak yang buta karena penyakit toksoplasma. Aku memainkan sebuah trik yang membuat orang yang buta bisa tahu apa kartu yang kita pegang dengan cara member kode di kaki orang buta tersebut.( trik ini sudah dari dulu aku tahu, sebelum mengenal sulap.aku tahu dari buku Chicken Soup. Namun tampaknya baru – baru ini trik ini di post di blog wikumagic.).

Sore itu di sebuah meja di foodcourt di mall di kota Malang. Ada seorang temanku yang berulang tahun dan mengadakan traktiran. Aku juga sempat menampilkan sebuah routine di acara itu. namun acara itu tampak sangat tidak mengesankan bagiku. Setelah makan, perutku masih lapar, karena aku hanya makan salad. Namun saat kulihat di meja sebelah ada satu keluarga yang barisi seorang ayah, seorang ibu, dan seorang anak laki - laki berumur sekitar 16 tahunan. Mata anak itu sangat aneh, hampir putih polos. Aku berpikir mungkin dia buta.

Lalu aku mendatangi meja itu, berniat untuk sedikit memamerkan sulapku, sekaligus menghibur mereka.
“maaf, bolehkah saya bergabung dan memainkan sebuah sulap untuk anda sekalian?” aku bertanya dengan gaya yang agak sopan.

“ sebenarnya tidak apa – apa, namun sayangnya anak saya buta.” Jawab sang ibu.

“o, tidak apa – apa, kalau begitu saya akan memainkan trik sulap untuk orang buta.” Aku pun menjawab sambil agak tersenyum, karena tampaknya keluarga ini tertarik dengan sulapku.

“ kalau begitu silahkan,nak” kali ini sang ayah yang menjawab.

Pertama aku duduk di depan si anak dan bertanya siapa namanya. Ternyata namanya Toni. Lalu aku menunjukkan kartu sekop pada toni, sekaligus mengetuk kakinya satu kali. Lalu aku menunjukkan kartu keriting sambil mengetuk kakinya dua kali. Dan seterusnya. Lalu kupastikan dia mengerti kode yang ku berikan. 

Kemudian aku memberikan sekotak kartu itu pada keluarga Toni, dan menyuruh mereka mengambil kartu yang mereka inginkan untuk ditebak oleh toni. Mereka mengambil tiga kartu, dan toni menjawab semuanya dengan benar. Lalu mereka mengulangi dengan kartu yang berbeda sampai empat kali, dan semuanya terjawab oleh toni dengan benar. Keluarga itu pun sangat senang dan berterimakasih padaku karena sudah membuat mereka terkagum. Sebagai tanda terimakasih, aku mendapatkan makan gratis (hehehe).

Aku juga pernah memainkan sulap di alun – laun kota Malang, pada awalnya aku hanya memainkan sulap pada sekelompok orang yang berjumlah empat orang. Namun pada akhir permainan, saat kulihat sekelilingku ternyata sampai puluhan orang menggeromboli kami. Itulah beberapa keberhasilanku yang sebenarnya masih banyak, namun belum bisa aku ceritakan seluruhnya. O, iya. Aku bahkan menyatakan cintaku pada pacarku juga dengan sulap. Namun sayangnya saat itu pacarku kurang apresiatif dengan sulapku. Namun sekarang saat aku menunjukkan sulap padanya, dia cukup tertarik dan kagum pada sulapku itu … heheheh

Sekarang, sulap sudah menjadi satu bagian besar dari kehidupanku. Kemanapun aku pergi, aku tidak pernah meninggalkan kartuku. Aku selalu memainkan kartuku dimanapun saat ada waktu luang, walaupun hanya melatih tanganku untuk melakukan card flourish sederhana. Aku kadang merasa lucu saat mengingat dulu aku tidak tertarik sama sekali ada sulap. Namun sekarang aku telah menjadi pesulap, walaupun sebenarnya masih amatiran.

Sebenarnya masih banyak yang ingin kuceritakan, namun disambung kapan – kapan saja…..

Raihan Nabil Zakiy
Biasa dipanggil Kucrit
Malang, 5 Maret 2011

Kunjungi artikel-artikel sulap terbaik lengkap dengan video tutorial untuk menambah wawasan anda seputar dunia magic :


0 komentar:

Posting Komentar

 
;