Minggu, 27 Maret 2011
Sebuah artikel yang disubmit oleh Joshua Reinaldo untuk Wikumagic Magic and My Life Part 2. Lagi, sebuah artikel yang sangat brilian. Mengungkap bagaimana kehidupan kita di dunia magic tidak selalu sejalan dengan kehidupan sekolah, dilengkapi dengan cara untuk "mengambil jalan tengah" di antara kedua hal tersebut.  Satu lagi yang mungkin bisa dipetik pelajarannya, Josh Reinaldo tidak ragu untuk meninggalkan dunia magic demi kesuksesannya di sekolah.  Suatu pilihan yang kelak mungkin harus diambil oleh teman-teman, dan dengan adanya artikel ini, saya harap teman-teman siap untuk menghadapi kemungkinan tersebut.

MAGIC AND ME 2
Apology

Saya tergelitik untuk menulis artikel ini, ketika ada seorang teman yang saya add di facebook, ternyata nge-add saya karena dia tertarik dengan artikel MAGIC AND ME yang saya tulis beberapa waktu yang lalu. Kemudian dia bertanya kepada saya bagaimana kelanjutan cerita saya dalam dunia magic dalam MAGIC AND ME tersebut. Saya bilang kepada dia saya belum terpikir untuk menulis bagaimana pengalaman saya dalam bermain magic SETELAH menulis artikel MAGIC AND ME, karena saya pribadi bukan seseorang yang jago dalam bermain magic. Nantinya malah saya yang dibilang sombong. Meskipun demikian, saya tetap terusik untuk menulis kelanjutan cerita tersebut, jadi saya bertanya langsung kepada Mas Wiku, “adakah Magic and My Life season 2 ??”. Hal tersebut ternyata direspon dengan baik oleh Mas Wiku dengan adanya event di Wikumagic, yaitu Magic and My Life : part 2.

Beberapa bulan setelah saya menulis artikel Magic and Me, semakin hari saya semakin aktif dalam berlatih magic. Hal tersebut dikarenakan adanya dukungan dari salah seorang teman saya dalam dunia magic yaitu Michael Setiawan. Saya di-drill oleh Michael dasar-dasar teknik flourish. Saya masih ingat teknik yang saya pelajari hari itu, yaitu fanning. Tanpa terasa, dalam 1 hari tersebut saya berhasil menguasai teknik fanning, meskipun masih belum konsisten membuat fan yang bagus. Karena saat itu di sekolah sudah tidak ada pelajaran, saya menyempatkan mampir ke kelas Michael untuk berlatih flourish lagi. Hari-hari tersebut sekitar beberapa hari menjelang liburan sekolah. Pada liburan sekolah dan bulan-bulan awal masuk sekolah (saya sudah kelas XII), saya juga rutin melatih teknik flourish saya dan juga mempelajari teknik-teknik baru dan membuat routine saya sendiri untuk dipraktekkan.

Setelah saya kelas XII, semuanya berubah. Saya jarang melatih teknik-teknik flourish saya, saya juga tidak lagi melatih routine yang saya buat. Hari-hari saya di kelas XII dipenuhi 1 kata : BELAJAR. Bahkan bisa dikatakan saya pulang ke rumah hanya untuk makan, tidur dan besoknya sudah masuk lagi ke sekolah. Aktivitas saya di kelas XII benar-benar menguras waktu saya sehingga saya tidak sempat menyentuh hal-hal yang berbau magic. Akibatnya, saya sering gagal memainkan trik2 di depan orang lain. Pengalaman saya yang paling memalukan terjadi saat bermain magic untuk seorang penghuni panti jompo saat mengunjungi panti tersebut untuk ujian praktek agama. Awalnya trik tersebut berjalan sesuai yang saya harapkan, tetapi tiba-tiba terjadi kesalahan saat saya melakukan gerakan kunci trik tsb. Akibatnya, kartu yang saya tebak tidak sesuai dengan yang dipilih penonton. Teman-teman sekelompok saya pun langsung mengolok-olok saya habis-habisan. Trik ke-2 yang saya mainkan pun meskipun berhasil, tetap tidak mampu mengubah respon mereka.
Semenjak hari tersebut, saya berpikir : “Pantaskah saya menyebut diri saya magician, kalo main trik yang sederhana aja gagal. “. Memasuki semester 2, lagi2 saya meninggalkan magic, karena saya harus mempersiapkan diri menghadapi UNAS dan Ujian Sekolah. Hal tersebut sempat membuat saya stress karena memang tidak ada hari yang saya lalui tanpa persiapan-persiapan unas mulai bimbel, try out, dll. Hal tersebut berlangsung cukup lama hingga saya melihat sebuah video dari Mas Wiku yaitu THE GENESIS OF LOVE. (Trik-trik dari Genesis of Love bisa dipelajari di link berikut : http://www.squidoo.com/trik-sulap-kartu dan http://www.squidoo.com/love-magic-tricks Video tersebut benar2 membuat saya terkesan dan tergugah untuk kembali berlatih magic. Sayangnya, hal tersebut belum bisa diwujudkan mengingat 1 bulan lagi saya harus mengikuti UNAS dan Ujian Sekolah. 

Oleh karena itu artikel ini saya beri judul APOLOGY, karena melalui artikel ini saya ingin meminta maaf pada orang-orang yang memiliki eksepektasi tinggi thd saya dalam magic, karena selama ini SAYA TIDAK SEPERTI YANG KALIAN HARAPKAN. Saya bukan seseorang yang ahli bermain magic, saya lebih banyak gagal saat bermain magic dibandingkan berhasil menghibur penonton. Saya juga ingin meminta maaf pada Michael dan Mas Wiku karena selama ini saya tidak seperti yang saya omongkan, yaitu mencintai magic. Bagaimana seseorang bisa berkata ia mencintai magic kalau ia tidak pernah berusaha untuk brlajar lebih banyak lagi ttg magic. Saya tidak rendah diri, saya hanya mencoba realistis dengan situasi saya selama ini yaitu menyia-nyiakan waktu luang saya yang seharusnya bisa digunakan untuk

Akan tetapi, hal tersebut bukan berarti saya sudah selesai dengan magic. Saya masih ingin melakukan sesuatu untuk dunia magic. Karena bagaimanapun juga, kehidupan sosial saya sekarang sudah lebih baik dibandingkan kelas XI (baca MAGIC AND ME) karena prinsip2 yang saya pelajari dalam bermain magic. “Selalu tampil rendah hati dan menghormati orang lain” dan juga “Membuat senyum di wajah orang lain” selalu saya terapkan dalam berteman. Alhasil, saya cukup diterima oleh teman-teman sekelas saya di kelas XII. Bahkan baru pertama kali 1 kelas menyelamati saya ketika saya ulang tahun, baru pertama kali mereka mempercayai saya untuk ikut lomba natal di sekolah. Mungkin teman2 berpikir saya lebay/ kegeeran, tapi bagi saya dan mungkin bagi beberapa orang, hal tersebut merupakan penghargaan/pengakuan yang luar biasa. Dan itu semua karena saya belajar magic. Bayangkan dari hal sepele yaitu iseng belajar magic bisa berdampak besar dalam kehidupan saya sekarang. 

Jadi sekali lagi saya mengucapkan permintaan maaf pada teman2 semua yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap saya dalam magic karena saya tidak mampu memenuhi harapan kalian, tetapi bukan berarti saya tidak bisa memenuhi harapan kalian. Saya belum selesai dengan magic, dan begitu juga seharusnya teman2 sekalian dalam berlatih magic. Banyak dari teman2 yang jauh lebih beruntung dari saya dalam berlatih magic, jadi manfaatkan kesempatan tersebut baik2. Dan saya juga berharap “magic” juga terjadi dalam kehidupan teman2 sekalian dari berlatih magic. Keep Doing Magic !!

Josh-R

Kunjungi artikel-artikel sulap terbaik lengkap dengan video tutorial untuk menambah wawasan anda seputar dunia magic  

0 komentar:

Posting Komentar

 
;